Sabtu, 15 Oktober 2011

Melbourne Museum

Yeayyy... It's my second visit to Melbourne Museum. Yang pertama bareng adek gw, tapi acara di sana kebanyakan cuma foto-foto aja hehe.. Dan kali kedua ini barengan sama temen2 Spouse program gw, acaranya lebih berbobot karena barengan sama tutor gw, Alex, dy jadi guide dan nyeritain berbagai sejarah tentang kota Melbourne sendiri.

Tiket masuknya sendiri, biasanya $ 10 untuk adult dan free untuk concession dan kids. Tapi berhubung gw ikutan sama acara Spouse Program -semacam excursion- jadi bayarnya jauh lebih murah. Hanya dengan $ 1 kita sudah bisa berkeliling di Melbourne Museum. So, Second Visit to Melbourne Museum, Why Not???

Jum'at, 14 October 2011 tepat pukul 10.30 kita berangkat bersama2 ke Melbourne Museum dengan BERJALAN KAKI yang kurang lebih ditempuh sekitar 15 menit. Lokasinya gak terlalu jauh dari Uni, daripada nunggu tram, lebih seru jalan kaki rame2 sambil ngeliat pemandangan kota Melbourne yang rapi. Sampai disana, kita langsung menyerbu beberapa gallery diantaranya ada forest galery, mind & body gallery, science gallery dan animal galery.

Spouse Program Excursion on Melbourne Museum
14 October 2011
The Melbourne Story

Collection in Melb Museum


Koleksi di Melb Museum

Kangaroo & Emu as Australia's Symbol

Giant Armadillo & Giant Tortoise

Is there a limit to our minds?


Dinosaurs
Ara & Lil' Dino
Ayah & Ara


Bunda & Ara

Bunda bergaya

Ayah & Ara lagi...

Edukasi dikemas dengan ciamik, jadi gak bikin bosen.
Coba liat betapa "niat"nya proses pengerjaan SISTEM PENCERNAAN yah, sampe hasilnya aja ada contohnya ckckck..


Selain koleksi di atas, sebenernya masih banyak lagi foto2 yang ada, cuma takut pusing kebanyakan ngeliat foto, jadi segitu aja yang ditampilin. Ada satu hal yang menurut gw penting dikomunikasikan supaya tidak dipandang tabu, yaitu mengenai reproduksi. Di salah satu gallery di melbourne Museum menyajikan informasi mengenai reproduksi pada manusia (unfortunately, it's not allowed to take picture). Dari mulai pengenalan organ2 tubuh, sampai kepada video reproduksi itu sendiri, bagaimana terjadi proses pembuahan antara ovum dan sperma, terjadinya kehamilan bahkan lengkap sampai proses persalinannya. semua dikemas dalam packaging edukasi  sebagai sarana informasi informal tetapi tidak tabu. 

Mungkin kalo di negara kita, informasi dan edukasi mengenai masalah reproduksi disampaikan dengan menarik dan tepat sasaran, mungkin akan lebih bermanfaat buar generasi muda kita yah. Mmmm... semoga aja nanti di salah satu museum di Indonesia ada koleksi-koleksi edukasi dan histori yang ciamik dilengkapi dengan teknologi dan maintenance yang apik, jadi jalan2 ke museum gak berasa kaya ikutan adu nyali hehe...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar