Senin, 27 Februari 2012

Seperti Pelangi

Picture from here


Terkadang, saat gw pengen merefleksi dan mencoba mensinkronisasikan hidup, gw ngerasa susah banget nemuin kata-kata yang pas untuk mendeskripsikan seorang "gw". Sudah seharusnya, sebelum kamu menilai orang lain, ada baiknya dengan bijak kita menilai diri kita sendiri. Dan, itulah yang saat ini pengen gw coba terapkan ke diri gw. Mungkin, setiap orang bisa menilai gw. Walaupun, apa yang mereka nilai belum tentu bener-bener mencerminkan diri kita yang sebenarnya. Kemudian, saat gw bertanya ke diri gw, seperti apakah gw? Hanya dengung panjang ng...... yang tak berujung sebagai jawabnya. Dan, pada akhirnya, gw cuma bisa bilang... "Beginilah Gw".


Atau begitu juga, saat gw harus mendeskripsikan sosok seorang suami gw. Hampir 3 tahun sejak awal berkomitmen, dan hampir 2 tahun berstatuskan suami istripun, gw masih harus memutar otak untuk bisa menguraikan dengan kata-kata "seperti apa sosok pendamping hidup gw". Dan, lagi-lagi, pada akhirnya, gw kehabisan kata, dan hanya bisa bilang, "Begitulah Dia".


Seperti pelangi, yang keindahannya terkadang membuat kita hanya termangu dan terdiam. Tanpa harus bersusah payah menjelaskan arti dan makna tiap warna yang mengurai dan membentuk lukisan alam yang menakjubkan itu. Tanpa perlu menilai, bahwa warna ini lebih menonjol dari warna itu, atau tanpa pernah bisa menjabarkan, mengapa warna-warna itu bisa berdampingan membentuk bujur dari bias sinar mentari. Benar, hanya seperti itulah, beginilah Gw dan begitulah Dia. Yang kalau mau diurai dengan kata-kata atau bahkan dengan analogi suatu warna sekalipun, akan menghasilkan paragraf-paragraf kalimat yang tak berujung, akan menciptakan kreasi-kreasi warna baru atau bahkan terjejali dengan beragam jenis begini begitu, begini begitu, dan beribu begini begitu lainnya. Pada kenyataannya, tidak perlulah kita menilai siapa yang paling berkuasa atas siapa, atau siapa yang lebih kuat dari siapa. Toh, ini hidup kita, dan apa yang ingin kita raih dalam hidup ini, hanya seperti pelangi, walau berbeda warnapun, mereka bisa hadir berdampingan, dan indah dipandang. Dan, inilah yang terjadi pada kami, tiap warna yang mewakili bagian terkecil dari kami, siap berjibaku dan hidup berdampingan, membentuk harmonisasi satu sama lain, agar tetap indah dipandang dan saling memberi arti satu sama lain.


“Life is like a rainbow. You need both the sun and the rain to make its colors appear.”

1 komentar: