Senin, 26 Desember 2011

Halal & Toyib

(Surah 2 - Al Baqarah : Ayat 172)
Wahai orang-orang yang beriman! Makanlah dari benda-benda yang baik (yang halal) yang telah Kami berikan kepada kamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika betul kamu hanya beribadat kepadaNya.

Berkaitan sama cerita ini, Alhamdulillah, semenjak tinggal di Melbourne kita lebih aware sama "kehalalan" suatu produk. Apapun jenis produknya, kita selalu ngecek dulu ingridient-nya. Yah... mungkin lebih ribet dan jadi makan waktu lama kalo ke supermarket, tapi kan demi mendapatkan jaminan dan kepastian halalnya suatu produk, kenapa enggak. Ini bukan soal tawar menawar lo, ini harga mati. Mungkin banyak juga temen2 kita disini yang beranggapan bahwa halal berarti tidak makan babi atau anjing, tapi kalo kita telaah lagi, ternyata gak sesimpel itu. 

(Surah 2 - Al Baqarah : Ayat 173) 
Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan kepada kamu memakan bangkai, darah, daging babi dan binatang-binatang yang disembelih tidak kerana Allah, maka sesiapa yang terpaksa (memakannya kerana darurat) sedang dia tidak mengingininya dan tidak pula melampaui batas (pada kadar benda yang dimakan itu), maka tidaklah dia berdosa. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun, lagi Maha Mengasihani.
(Surah 6 – Al An’nam : Ayat 121) 
Dan janganlah kamu makan dari (sembelihan binatang-binatang halal) yang tidak disebut nama Allah ketika menyembelihnya, kerana sesungguhnya yang sedemikian itu adalah perbuatan fasik (berdosa) dan sesungguhnya Syaitan-syaitan itu membisikkan kepada pengikut-pengikutnya, supaya mereka membantah (menghasut) kamu dan jika kamu menurut hasutan mereka (untuk menghalalkan yang haram itu), sesungguhnya kamu tetap menjadi orang-orang musyrik.




Dulu, waktu masih di Indonesia, mungkin halal-haram terlihat jelas, karena mayoritas penduduk kita Muslim,  mencari produk halal, sangat mudah, produk yang beredar juga harus mencantumkan label halal dari MUI. Walau sebenarnya, baru kepikiran setelah sampai disini, melihat toko2 daging atau yang menjual hewan sembelihan, apakah mereka benar2 memotongnya dengan lafadz Allah??? Karena disini, toko daging pun bersertifikat halal, mereka yang nyantumin logo halal, berarti menjamin kehalalan produk mereka, dengan jaminan bahwa produk tersebut disembelih sesuai syariat Islam. 

Begitupula dengan resto makanan cepat saji, di Indonesia bertebaran resto cepat saji, tapi apa kita pernah mempertanyakan halal atau tidaknya? mmm... gw sendiri kalo ditanya gitu juga bakalan geleng2 kepala. Nah, disinipun ternyata gak semua resto cepat saji halal, lagi2 kita harus cermat. Ada beberapa resto cepat saji, sebut saja KFC atau MCD yang halal, mereka tidak lupa memajang sertifikat halal dengan rincian produk apa saja yang halal, jadi walaupun mereka menjual produk halal, tapi bukan berarti restonya halal lo, tetep ada beberapa menu yang gak halal. Makanya, setiap kali makan di luar, kita terbiasa ngecek dulu melalui berbagai aplikasi halal di HP, untung HPnya canggih yah hehe, begitu juga kalo lagi beli sesuatu di supermarket, contohnya kemarin kita mau beli ice cream. Untuk memutuskan jenis dan merk tertentu, kita tuh bener2 harus teliti, setiap ingridient kita cek terlebih dahulu, terkadang ada yang sedikit meragukan, dan untuk amannya akhirnya kita putuskan g jadi beli. 

Yah...begitulah serba-serbi kehidupan di negara orang. Kalau kita mau selamat, yah mesti pinter dan cermat :)

Dan saat ini, soal halal-haram ini di Indo lagi jadi titik kritis lo. Salut juga buat @halalcorner  yang udah memfasilitasi berbagai informasi mengenai halal-haramnya suatu produk. Mudah2an kita jadi bisa lebih kritis dan pintar ya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar