Jumat, 08 Februari 2013

STOP SMOKING START REPAIRING!

Warning: Postingan berikut ini akan banyak memuat gambar-gambar yang kurang sedap dipandang mata di kemasan rokok yang saya temui di sini. Jadi, bagi yang tidak bisa melihat gambar-gambar mengerikan, sebaiknya jangan baca postingan berikut.

Suatu ketika, ketika sedang berjalan-jalan di tengah kota, saya melihat bungkus rokok yang tergeletak sembarangan di rerumputan, yah meski sudah tinggal di negara maju, sekali - dua kali masih suka saya melihat sampah bertebaran dipinggir jalan. Awalnya, saya iseng memfoto dan mem-posting di twitter, sampai akhirnya mencoba menuliskannya di blog. Mungkin, akan bermanfaat bagi yang kebetulan membacanya. Semoga!

Seperti yang bisa dilihat, bungkus rokok yang ada di sini memang sengaja di desain sedemikian rupa agar tidak menarik bagi para perokok. Bukan tanpa alasan, dan bukan hanya di Australia saja ternyata yang juga menggunakan ide sejenis pada kemasan bungkus rokok, sebut saja di Kanada, Eropa, Norwegia, India dan banyak negara lain di dunia yang sudah menggunakan kemasan rokok seperti ini, disebut juga sebagai Plain Cigarette Packaging.

Plain cigarette packaging, also known as generic, standardised or homogenous packaging, refers to packaging that requires the removal of all branding (colours, imagery, corporate logos and trademarks), permitting manufacturers to print only the brand name in a mandated size, font and place on the pack, in addition to the health warnings and any other legally mandated information such as toxic constituents and tax-paid stamps. The appearance of all tobacco packs is standardised including the colour of the pack. (source: Wikipedia)

Berikut beberapa kemasan rokok yang sempat saya temui dan abadikan:

Sumber: Koleksi pribadi

Di Australia sendiri, kemasan seperti ini baru mulai diedarkan pada tanggal 1 Desember 2012, perusahaan harus menjual rokok dengan kemasan logo free dan berwarna dark brown. Berdasarkan survey, ditemukan bahwa warna olive green adalah warna yang sangat tidak menarik untuk dijadikan kemasan rokok, terutama bagi anak muda. Dan diharapkan, dengan kemasan seperti ini, akan mengurangi minat masyarakat, khususnya anak muda untuk merokok.


sumber: Google

Bandingkan dengan di Indonesia, peringatan merokok hanya dijadikan "hiasan" saja. Terlepas, dengan pro dan kontra nya merokok, tentunya semua itu kembali kepada kesadaran diri masing-masing. Lalu, mungkinkan Indonesia akan menerapkan regulasi Plain cigarette packaging seperti yang sudah diterapkan banyak negara di dunia? Mari kita lihat satu tahun, dua tahun, lima tahun, sepuluh tahun mendatang.

Padahal, kalau saja kita mau berhenti merokok, akan ada banyak keuntungan yang kita dapat, seperti:

Sumber: Google

- In 8 hours : excess carbon monoxide is out of your blood 
- In 5 days : most of nicotines is out of your body
- In 1 week : your sense of taste and smell improves
- In 1 month : better blood flow is improving your skin
- In 3 months : your lung function has increased 30%
- In 9 months : your risk of pregnancy complications is the same as a non smoker
- In 12 months : your risk of heart disease has halved
- In 1 year : a pack-a-day smoker will save $4,000


Tidak ada komentar:

Posting Komentar