Minggu, 25 September 2011

Balada Telor Asin

Kejadian ini sudah lebih dari 1 tahun yang lalu, tapi tetep membekas di hati. Yaiyalah...gimana enggak, hari ini, another stupidity of mine is revealed.

Begini ceritanya... *dibaca dengan gaya lebay*

Hari itu, Minggu tanggal 4 April 2011, 1 hari setelah hari jadi yang mendebarkan, gw dan suami resmi tinggal di rumah Ortu gw,berhubung ortu gw belum pernah ke rumah suami gw, maka kita berniat untuk bersilaturahmi ke rumah besan a.k.a Ortunya suami. Jadilah setelah keadaan rumah kembali normal dan beberapa saudara sudah pulang satu per satu, kita berangkat menuju kediaman rumah Ortu suami yang masih di bilangan Bekasi. Sampai di sana, kami disambut hangat oleh kedua ortu suami dan pakde budenya serta kakaknya. Setelah ngobrol ngalor ngidul, akhirnya tibalah waktunya makan siang. Sebagai menantu baru yang ingin terlihat baik di mata mertuanya, jadilah gw ikut nyiapin perlengkapan makan siang (piring dll) dan entah siapa yg memulai, mungkin atas inisiatif gw ato ada yg minta gw motongin telor asin yang terhidang di situ, jadilah gw berinisiatif memotong bulatan2 hijau itu.

Tiba2 setelah gw menyelesaikan potongan telor asin gw yang pertama, budenya suami gw langsung bilang "kok motongnya gitu?". Spontan gw liat tuh telor asin gw, gak ada yang salah menurut gw. Tapi tiba2 semua orang jadi rame ngetawain gw sambil ngomentarin potongan telor2 cantik yang terhidang bersahaja di hadapan gw.

telor asin idaman wanita....
taken from google


Oalah....ternyata mereka mempermasalahkan, CARA MEMOTONG TELOR ASIN kreasi gw. Menurut Kitab PerUndang-Undangan mereka, telor asin itu WAJIB dipotong melintang dan bukan vertikal. Sementara gw yang notabenenya adalah wanita muda yang senang berkreaasi namun di waktu dan tempat yang salah, dengan pintarnya memotong telor asin dengan model VERTIKAL dan telah menjadikan gw sebagai wanita kurang beruntung hari itu yang akhirnya sepanjang pembicaraan melibatkan urusan potong memotng telor asin sebagai HOT ISSUE hari ini...

Baiklah, harus saya akui, saya memang cocok dikatakan sebagai generasi muda yang jarang masuk dapur.hufff.... dan semenjak hari itu saya bertekad tidak akan mempermalukan diri saya dihadapan Mertua saya dengan cara, TIDAK PERNAH MENGUNJUNGI DAPUR MERTUA!!! 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar