Oia, kebetulan Ara pas di bus sempet tidur, walaupun gak lama, tapi mendinglah daripada gak sama sekali, takut cranky. Sampe ditempat tujuan, ternyata cukup ramai tempatnya, agak beda sama kunjungan pertama kita, mungkin karena kemaren masih school holiday kali ya. Biaya masuknya sendiri untuk Adult $18, Consession $15 dan children (under 16) free. Sebenernya, lebih enak kalau mau irit, dateng ke sini itu pas weekend, karena selain public transport untuk zone 1 dan 2 cuma sekitar $3 an, juga dari stasiun Lilydale, disediain bus khusus menuju lokasi. Tapi berhubung para bapak2 gak bisa kalo weekend (soalnya kudu mendulang berlian :p) jadilah kita berangkatnya pas weekdays, dan kebetulan cuacanya sedang bersahabat, alias sunny dan temperaturenya lumayan asyik buat pergi.
Begitu sampai, setelah tiket udah di tangan, tanpa basa-basi langsung kita menuju arena tulip, selain bisa ngeliat berbagai macam tulip warna-warni yang cantik itu, di sini kita juga bisa ngeliat berbagai hewan ternak, sebenernya sih di Indo, masih terbilang hewan ternak biasa, tapi disini kan kita jarang ngeliat hewan-hewan ternak ya, jadi anak-anak tuh kegirangan bisa ngeliat kambing, ayam, kelinci dll. Sebenernya, kita juga bisa megang dan kasih makan hewan-hewan itu, cuma berhubung ramai, jadi harus rela ngantri. Berhubung kita dateng pas hari Rabu, kebetulan temanya children's day, jadi ada beberapa aktivitas buat anak2 usia di atas 4 tahun, seperti mewarnai patung hewan, ada juga face painting dan lain-lain. Tapi, karena Ara masih terlalu kecil untuk aktivitas2 tersebut, jadi kita sih memilih untuk main-main di hamparan tulip, sambil berfoto2 aja :p
Ah.... rasanya gak puasa main-main diantara tulip-tulip cantik itu, harusnya pas ke sini, sekalian nyewa fotografer ya biar bikin foto keluarga, huhuhu pasti cantik banget hasilnya. Soalnya, banyak lo yang emang niat foto beneran di sini, bahkan banyak yang pada foto prewed gitu *envy*.
Sayangnya, perjalanan kali ini, tidak diakhiri dengan manis. Jadi ada cerita agak menyebalkan pas perjalanan pulangnya. Sebelum naik kereta dari Stasiun Lilydale, kita harus naik bus dulu dari tulip festival ini, dan kebetulan karena pulangnya sore, jadilah cukup rame orang-orang yang mau pulang menuju city. Karena tahu diri, kita para keluarga dengan anak-anak kecil dan stroller yang makan tempat itu, akhirnya kita memilih untuk naik bus dengan posisi urutan paling belakang masuk ke bus nya, alhasil semua tempat duduk udah terisi penuh dan kita harus berdiri deket pintu masuk bus. Ah... sebenernya berdiri di public ransport di sini mah udah hal biasa, gak masalah sama sekali. Cuma, kali ini agak bermasalah, karena neng kecil Ara, lagi cranky karena ngantuk dan pengen "mimi", selain itu, Ara juga gak mau duduk di stroller, tapi berhubung ga ada tempat duduk kosong, yah terpaksalah Bunda menggendong Ara sambil mencoba mencairkan suasana dengan ngajak ngobrol Ara, ngajak nyanyi dan sebagainya. Tapi ya dasarnya anak kecil, gak gampang diajak negosiasi, alhasil nangislah Ara sepanjang perjalanan. Hufff... Rasanya udah campur aduk banget deh, udah cape abis jalan-jalan, ga dapet tempat duduk, harus gendong Ara yang lagi nangis gitu, errr... rasanya udah pengen gigit orang aja. Herannya, orang-orang yang duduk dideket kita juga pada cuek bebek (yang belakangan, saya baru tau ternyata mereka orang Indonesia lo!), mereka asyik ngobrol sambil ada yang pura2 tidur. Padahal saat itu, saya sempet berfikiran positif, "oh mungkin mereka ribet mau ngasih tempat duduk ke saya, karena terhalang stroller". Yaudahlah, sepanjang perjalanan, masih harus terus berjibaku dengan emosi yang campur aduk. Bahkan, ternyata salah satu dari mereka sempet ngeledekin Ara pake kata2 yang ga nyenengin (bagian ini, yang tau si Ayah). Oohhh... dunia emang makin keras yah!
Yang sangat mengecewakan adalah, mereka tuh pemuda-pemuda yang gak disangka ternyata orang Indonesia, satu bangsa sama kita. Tapi kok, manner, moral, dan kepekaan sosialnya NOL BESAR ya! Sumpah, saya gak minta dikasihanin, tapi setidaknya mereka punya empati, hati dan simpati ke orang lain yang jelas-jelas sebangsa aja tuh enggak. Parah banget ya! Kayanya emang ada yang salah dari pendidikan kita yah? Kita cuma diajarkan gimana belajar untuk menjadi pintar, tapi tidak menjadi cerdas. Kita cuma dituntut untuk bisa menguasai tiap teori tanpa tau bagaimana prakteknya. Kita cuma diharuskan mengejar nilai dan mendapat hasil yang bagus tanpa mementingkan proses belajar itu sendiri. Ahhhh... Indonesiaku, ah pemuda bangsaku, aku kecewa padamu!!!
Mungkin, ini juga merupakan tantangan berat buat kita sebagai orang tua dan calon orang tua untuk anak-anak kita! Pendidikan utama datang dari keluarga, kalau bukan kita yang memberikan contoh yang baik, kepada siapa lagi anak-anak kita mencari teladannya??? Ah... baiklah, mari kita belajar menjadi orang tua yang baik, dan lebih baik lagi. Semangat!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar